Saliba memilih bertahan bersama Arsenal dan menolak godaan Real Madrid karena ia merasa belum layak pergi sebelum memenangkan trofi besar bersama klub London Utara.
William menegaskan bahwa ia menolak tawaran Real Madrid karena belum meraih trofi penting bersama Arsenal. Pemain bertahan asal Prancis ini menyebut bahwa ia ingin terlebih dulu memberi makna bagi klub sebelum mempertimbangkan pindah.
Alasan Saliba Menolak Real Madrid
Menyatakan bahwa satu-satunya trofi yang pernah diraihnya di Arsenal hanya Community Shield, dan itu tidak cukup untuk membenarkan kepindahan ke klub elite macam Real Madrid.
Ia mengungkapkan bahwa ia tidak ingin meninggalkan klub “tanpa memberi sesuatu kembali” bagi Arsenal.
Menurutnya, banyak pemain lain — misalnya Trent Alexander‑Arnold — telah mendapatkan trofi sebelum pindah ke klub besar. Sementara dirinya, belum.
Kontrak Baru dan Kesetiaan ke Arsenal
Untuk mengamankan masa depan sang bek andalan, Arsenal mengambil langkah cepat dan tegas. William Saliba resmi menandatangani perpanjangan kontrak berdurasi panjang yang akan mengikatnya di Emirates Stadium hingga tahun 2030. Keputusan ini diambil menyusul meningkatnya minat dari sejumlah klub elite Eropa, termasuk Real Madrid yang kabarnya terus memantau perkembangan sang pemain.
Langkah ini secara jelas menunjukkan betapa pentingnya peran Saliba dalam proyek jangka panjang Arsenal di bawah asuhan Mikel Arteta. Sejak kembali dari masa peminjaman, Saliba langsung menjadi pilar utama di lini pertahanan. Ketenangannya dalam mengawal barisan belakang, kemampuan membaca permainan, serta kekuatan duel satu lawan satu membuatnya tak tergantikan. Oleh karena itu, mempertahankannya menjadi prioritas utama manajemen.
Lebih dari sekadar strategi teknis, perpanjangan kontrak Saliba juga merupakan sinyal kuat kepada publik bahwa Arsenal serius membangun skuad kompetitif yang stabil. Tidak hanya memburu pemain bintang, tapi juga menjaga inti skuad yang sudah terbukti solid dalam beberapa musim terakhir.
Di sisi lain, Saliba pun menunjukkan komitmen yang tidak setengah-setengah terhadap klub. Dalam sebuah wawancara, ia menegaskan bahwa ia belum ingin pergi karena merasa belum menyelesaikan misinya bersama Arsenal. Ia ingin meninggalkan jejak, bukan hanya sebagai pemain sementara yang singgah dan pergi tanpa warisan.
“Saya belum memenangkan apa pun di sini. Saya tidak bisa pergi sebelum memberikan sesuatu yang berarti untuk klub ini,” ungkapnya, menegaskan loyalitasnya.
Pernyataan tersebut menandakan bahwa Saliba tidak hanya bermain untuk trofi pribadi, tetapi juga demi membangun sejarah bersama klub yang telah memberinya kesempatan berkembang. Ia ingin menjadi bagian dari generasi Arsenal yang mengakhiri puasa gelar besar—baik di Premier League maupun di panggung Eropa.
Lebih lanjut, kontrak jangka panjang ini juga memberikan kestabilan psikologis bagi pemain. Dengan masa depan yang jelas, Saliba bisa lebih fokus mengembangkan performanya dan memperkuat chemistry dengan rekan-rekannya di lini belakang seperti Gabriel Magalhães dan Ben White.
Dari sisi klub, keberhasilan mengamankan Saliba hingga 2030 juga bisa menjadi nilai tambah strategis. Selain menjaga kualitas skuad, hal ini berpotensi menaikkan nilai pasar sang pemain jika suatu saat terjadi negosiasi transfer di masa depan.
Tak kalah penting, dukungan dari pelatih Mikel Arteta disebut menjadi salah satu alasan utama di balik keputusan Saliba. Arteta mempercayainya sepenuhnya sebagai bek utama, dan relasi keduanya terlihat solid di dalam maupun luar lapangan.
Tantangan & Harapan ke Depan
Meskipun keputusan Saliba untuk bertahan mendapat pujian, tantangan tetap mengintai. Ia dan Arsenal harus memastikan bahwa ambisinya meraih trofi besar tidak hanya sebatas retorika.
Musim sebelumnya, Arsenal finis sebagai runner-up Liga Inggris selama tiga musim berturut-turut. Ini menunjukkan bahwa klub sudah dekat, tetapi belum cukup untuk menuntaskan target juara.
I sendiri pernah menyebut bahwa momen untuk meraih trofi “sudah dekat”. Jika Arsenal berhasil mengakhiri puasa gelar mereka, keputusan Saliba bertahan akan terbukti bijak.
Namun, bila musim depan tetap tanpa trofi meskipun performa bagus, tekanan bagi Saliba dan klub akan meningkat. Kariernya bisa disoroti jika tidak ada trofi yang bisa ditunjukkan.
baca juga : Hujan Es: Ancaman Cuaca Ekstrem yang Muncul Tak Terduga
Penutup
Inti berita ini: Saliba memilih menolak Real Madrid karena menurutnya belum pantas pergi tanpa mempersembahkan trofi bagi Arsenal. Ia menegaskan ingin menetap dan meraih prestasi besar bersama klubnya.
Ke depan, publik akan menunggu apakah keputusan ini akan membuahkan trofi besar. Bila iya, tindakan Saliba akan dikenang sebagai simbol kesetiaan dan ambisi yang terwujud.